Feb 10, 2017

Menengok Hingga ke Peradaban Minoan di Heraklion Archeological Museum

Di negara yang sarat akan peninggalan bersejarah seperti Yunani, berjalan di daerah manapun rasanya seperti berjalan di museum. Tapi justru belum lengkap rasanya bagi saya dan Diyan jika belum berkunjung ke beberapa museum di sana. Selain Museum Tipografi di Chania dan Museum Akropolis di Athena, kami juga masuk ke Heraklion Archeological Museum (HAM).



Seperti namanya, HAM terletak di kota Heraklion (baca: I-ra-kli-yo), yaitu kota terbesar di Pulau Kreta. Gedung museumnya juga besar, memuat 27 ruangan pameran. Museum ini mulai dirintis oleh suatu yayasan pendidikan sejak 1883. Artefak-artefak yang dipamerkan di sini berasal dari era Neolithikum pada milenium ke-7 SM hingga era Romawi di abad ke-3 Masehi. Nggak heran panjang sekali rentang waktunya, karena setahu saya perabadan di Yunani merupakan salah satu peradaban tertua dunia.

Koleksi terbanyak di HAM berasal dari peradaban Minoan, bangsa yang pernah jaya di area Laut Aegea, bahkan sebelum zaman Yunani Kuno. Sejarah Minoan tak lepas dari legenda Raja Minos sang demi-god (setengah dewa), anak dari Zeus dan Europa. Ia adalah penguasa istana labirin Knossos, yang miniaturnya terdapat di museum. Sebelum ke museum kamipun sudah berkunjung ke situs Istana Knossos, berjarak 6,2 km dari museum, yang labirinnya sudah tak utuh lagi.

Saya lupa tepatnya kenapa peradaban Minoan seperti terobsesi dengan banteng.
Istana Knossos memiliki bentuk tanduk banteng di beberapa bagian. Raja Minos dikisahkan memiliki anak tiri (hasil perselingkuhan istrinya Pasiphae dengan banteng putih kiriman Poseidon) manusia berkepala banteng. Di istana Knossos ditemukan lukisan fresco dengan gambar permainan melompati banteng (The Bull-Leaping Fresco). Dan dari abad ke-2 SM ditemukan pula artefak berbentuk kepala banteng yang sangat gagah, yang diperkirakan merupakan alat untuk menuangkan air minum (rhyton). Dalam kisah-kisah mitologi Kreta lainnya, masih banyak lagi cerita yang menyebutkan banteng. 

Bull's head rhyton, keren parah

Bull-leaping fresco
Miniatur istana Knossos yang penuh labirin.


Di beberapa ruangan, terdapat artefak-artefak dalam berbagai ukuran, dari yang sangat imut hingga sedang. Terus terang, kebanyakan saya sudah lupa keterangannya. Yang saya ingat, bentuk patung-patung kecil yang menyimbolkan manusia, yang disebut Cycladic figurines. Seringnya terbuat dari batu atau tulang, manusia-manusia gepeng ini kebanyakan ditemukan di kuburan. Kebanyakan mereka berdiri, tapi ada juga yang duduk dan ada yang menyerupai perempuan hamil. Satu lagi artefak kecil yang saya suka sekali melihatnya, yaitu Phaistos Disk. Pada lempengan batu bundar ini tertoreh simbol-simbol yang sekilas mirip hieroglyph dari Mesir, tapi hingga kini belum diketahui pasti artinya.

Beberapa ruangan menyimpan koleksi patung-patung besar bergaya klasik, seperti patung-patung para dewa Yunani yang sudah jamak kita lihat. Mulai dari Zeus, Plato, dewi Afrodit, hingga raja-raja Romawi ada di sini, walaupun nggak semuanya dalam wujud utuh.

Phaistos Disk

Cycladic figurines.
Diperkirakan, ini adalah dewi Afrodit.

He lost his head, literally.

HAM memuat teramat banyak koleksi artefak yang tampak terawat dengan baik. Membaca satu-persatu keterangannya dan memerhatikan satu-persatu artefaknya cukup membuat kaki datar saya cenat-cenut karena terlalu lama berdiri. Lalu perut yang keronconganlah yang menyadarkan saya bahwa jam sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam, saatnya museum akan tutup. Kamipun meninggalkan museum dengan puas karena koleksinya yang keren.


Heraklion Archeological Museum  (Αρχαιολογικού Μουσείου Ηρακλείου)

Jadwal buka:
15/4 - 31/10: Tiap hari, pk 08:00 - 20:00.
1/11 - 14/4: Senin pk 11:00 - 17:00, Selasa-Minggu pk 08:00-15:00
kecuali hari-hari libur tertentu.
Harga tiket:
1/11 - 31/3: 5 euro.
1/4 - 31/10: 10 euro; paket dengan kunjungan ke Istana Knossos: 16 euro, berlaku selama 3 hari.
Informasi lebih lengkapnya: heraklionmuseum.gr 

Kalau museumnya bagus, belajar sejarah jadi makin menyenangkan.


*Darn! Seharusnya tulisan ini bisa diunggah tadi malam, tepat waktu untuk 28 Days Blogging Challenge hari ke-9. Sayangnya koneksi internet mati sampai saya pun terlelap. Jadi, baru diunggah sekarang. Temanya, museum.


2 comments:

  1. Museumnya bersih dan rapi, koleksinya keren-keren. Kalau museum kaya gini, bayar paling murah 5 euri pun gw rela deh...

    Daripada di sini, bayar IDR 2.000 tapi koleksinya debuan semua. Sedih lihatnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hhahahaa.. iya betuuulll.. di Indonesia baru ada beberapa museum yang bener2 serius pengelolaannya, dan biasanya swasta ya..

      Delete